KREATIVITAS
ANDA TERGANTUNG PADA DIRI SENDIRI
A.
Pendahuluan
Manusia
adalah makhluk paling sempurna diantara ciptaan Allah lainnya. Secara unsur,
manusia tersusun dengan unsur yang sama dengan makhluk lain, namun ada satu hal
yang membuat manusia menjadi makhluk yang lebih mulia dimuka bumi ini, yakni
manusia dibekali sebuah anugrah yaitu otak/akal. Pada dasarnya secara visual
makhluk lain pun memiliki otak, namun yang membuat manusia berbeda adalah dengan
otaknya manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk yang dibantu
dengan hati nurani. Dengan semua kekuatan itu yang harus diperhatikan manusia
adalah bagaimana manusia bisa memanfaatkan potensi otaknya semaksimal mungkin.
Ada
banyak cara yang sebenarnya bisa dikembangkan manusia untuk mengembangkan
potensi otaknya. Otak manusia adalah ciptaan Tuhan yang mengagumkan, yang tersusun atas begitu banyak sel-sel otak,
lapisan otak dan 2 (dua) belahan otak, yaitu otak kanan dan kiri. Kedua belahan otak ini
memiliki keunggulan masing-masingnya. Otak kiri manusia biasanya cenderung pada
hal-hal yang analitik, logika, linear dan lain-lain. Sedangkan otak kanan
manusia cenderung pada hal-hal yang
tidak berpola, ritme, dan lain-lain. Tidaklah salah ada manusia yang cenderung
memaksimalkan fungsi otak kirinya, dan ada pula yang memaksimalkan potensi otak
kanan. Namun yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah kita berusaha
mengembangkan keduabelahan otak kita, saling mendukung, sehingga kita bisa
menjadi manusia yang hebat.
Menjadi manusia yang hebat/briliant adalah
impian semua orang, karena semua kita memiliki kesempatan yang sama untuk itu.
Namun tentu tidak semua kita punya keinginan dan cara yang sama untuk
mengembangkan potensi otaknya. Orang-orang yang telah berusaha mengembangkan
potensi otaknya ternyata berhasil menjadi manusia penuh ide yang memberikan
manfaat untuk dirinya sendiri dan kepentingan orang banyak. Kita bisa lihat
para tokoh kita yang dengan begitu sukses memberikan kontribusinya untuk
kehidupan manusia. Ide-ide hebat mereka tidak pernah lekang dimakan zaman,
namun seiring dengan perkembangan yang ada manusia berusaha untuk menemukan
inovasi-inovasi lain.
Sama
halnya dengan para tokoh terdahulu, dengan potensi yang ada kita punya
kesempatan luas untuk melejitkan fungsi otak kita agar kita bisa menjadi insan
yang berguna bagi sesama makhluk Tuhan. Untuk
itu tentu dibutuhkan usaha untuk melatih otak memunculkan ide-ide, dengan
pemikiran-pemikiran yang berbeda, dan berpikir kreatif. Dengan berpikir kreatif
setidaknya bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengembangkan potensi otak
kita dan menciptakan sebuah kreativitas.
Pada
dasarnya setiap manusia telah dibekali tuhan dengan kreativitas, namun yang
membedakannnya adalah kadar kreativitas itu sendiri. Dengan kreativitas yang
kita miliki sebenarnya kita bisa memikirkan dan membuat hal-hal baru, yang
mengagumkan dan berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Manusia diberi
kebebasan untuk mengembangkan kreativitasnya dengan kemauan dan usahanya
sendiri, tanpa pengaruh dari orang lain, sehingga menjadikan kreativitasnya
menjadi sebuah ide yang orisinil sebagai hasil pemikiran kreatifnya.
Kreativitas
merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita saat ini, karena
kita hidup ditengah keanekaragaman masyarakat dan berbagai masalah kehidupan.
Manusia bisa menjadikan hidupnya lebih baik dengan kreativitas yang
dimilikinya, karena kreativitas sebenarnya adalah proses mengembangkan otak
kanan manusia. Setiap kita dianugrahi
otak kanan yang dapat dikembangkan dengan pemikiran-pemikiran kreatif, jadi
mustahil jika ada orang yang tidak bisa kreatif. Kreativitas tidak dipandang
sebagai sesuatu yang memperlihatkan seberapa aneh ide seseorang, namun lebih
dari pada itu seberapa kreatif seseorang memikirkan sesuatu yang berbeda,
mengumpulkan informasi yang ada, mengelolanya kemudian memunculkan ide-ide baru
yang dapat digunakan untuk memecahkan
berbagai persoalan.
Sesuai
dengan kodratnya manusia yang telah
dianugerahi otak yang luar biasa, dan dengan otaknya manusia dilengkapi dengan
kreativitas. Yang membedakan kreativitas tersebut adalah seberapa besar usaha
kita untuk berpikir kreatif. Artinya semua manusia bisa memikirkan sesuatu yang
lain. Namun masalahnya adalah apakah kita sudah mengembangkan diri kita untuk
berpikir kreatif, dan apakah kita sudah melatih kreativitas yang sudah ada pada
diri kita untuk menjadi manusia yang penuh ide yang luar biasa. Walaupun kita
memiliki kesempatan yang sama tapi ternyata itu tidak menjadi jaminan bahwa
semua kita kreatif. Kreativitas tergantung pada diri kita sendiri, bukan tergantung pada orang lain, karena kreativitas
adalah ide orisinil yang uncul dari diri seseorang berdasarkan pandangan dan
pendapatnya terhadap sesuatu.
Pada
kenyataannya, kita melihat tidak semua orang menjadi orang-orang kreatif, meskipun semua
kita terlahir dengan kreatifitas. Yang menjadi persoalan adalah belum semua
orang bisa mengembangkan kreativitas yang sudah ada dalam dirinya secara
maksimal. Selain itu ini juga dipengaaruhi kecenderungan seseorang untuk
mengembangkan belahan otaknya. Kreativitas cenderung adalah pengembangkan
potensi otak kanan. Dengan mengembangkan dan melatih otak kanannya seseorang
bisa berpikir kreatif sehingga menciptakan suatu kreatifitas. Namun sebaliknya,
ada orang yang cenderung melatih otak kirinya, sehingga mereka lebih mengarah
pada berpikir kritis. Terlepas dari kecenderungan tersebut, dengan kesempatan
yang sama pada intinya semua orang bisa menjadi kreatif, tapi tergantung
bagaimana ia melatih kreativitas tersebut.
Selain
itu, pada kenyataannya di masyarakat ada banyak hal yang membuat kita tidak
termotivasi untuk menjadi orang-orang yang dianggap kreatif, yaitu masih
banyaknya masyarakat yang memendang sebelah mata tentang kreativitas.
Kreativitas hany dianggap sesuatu ynag berbeda dan bahkan ada yangdianggap
salah. Hal ini muncul karena banyak orang berpandangan sempit tentang
kreativitas. Kreativitas adalah bawaan lahir, tidak dapat dipelajari, hanya
untuk sebagian orang tertentu. Hal ini jelaslah salah, karena kita semua
terlahir kreatif. Orang-orang yang kreatif adalah orang-orang yang mau
menggunakan, melatih otak mereka, imajinasi mereka, memikirkan ide-ide baru,
sehingga melahirkan suatu krativitas.
Kreativitas
lahir dari pemikiran kreatif yang menuntun otak untuk mencari, menemukan
hal-hal baru, dan menciptakan suatu hal yang berbeda. Sebagai sebuah anugrah,
otak kita adalah sesuatu yang sangat berharga, tugas kita adalah menjaganya,
memanfaatkan dan melatih dengan baik, agar otak kita melahirkan kreativitas
yang membantu kita untuk menjalankan kehidupan di muka bumi Allah ini. Namun tentu kreativitas tidak muncul dan
berkembang begitu saja tanpa usaha kita. Karena itu kita perlu melatih dan
mengembangkankreativitas yang ada dalam diri kita, karena kreativitas tergantung
pada diri kita sendiri. Mengingat begitu pentingnya melatih dan mengembangkan
kreativitas agar menjadi orang-orang yang kreatif, maka penulis berminat untuk membuat sebuah makalah yang
berjudul “ Kreativitas Anda Tergantung Pada Diri Sendiri”.
B.
Permasalahan
Dari
paparan diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah tentang
pentingnya mengembangkan kreativitas manusia, karena kreativitas tergantung
pada diri kita sendiri. Hal ini didasarkan pada masalah, banyak orang tidak
mengembangkan potensi otak yang sudah dianugerahkan Tuhan kepadanya. Kita semua
terlahir dengan kreativitas, namun banyak orang yang tidak mengembangkan
kreativitasnya untuk menjadi orang-orang yang berpikir kreatif dan menghasilkan/
menciptakan sesuatu yang baru. Banyak orang yang menganggap kreativitas adalah sesuatu
yang tidak dapat dipelajari, hanya untuk orang-orang tertentu saja, dan bahkan
dalam pandangan yang sempit banyak orang yang mengganggap kreativitas yang
tampil beda sebagai suatu hal yang tidak lazim atau bahkan salah.
Ini adalah
pandangan yang salah, karena pada kodratnya kita semua terlahir kreatif,
kreativitas itu ada pada setiap diri kita, namun yang menjadi permasalahan
adalah apakah kita sudah mengembangkannya dan bagaimana cara kita untuk
mengembangkan kreativitas itu sendiri. Berdasarkan dari persoalan tersebut,
maka kita perlu mencari cara untuk mengembangkan kreativitas kita, agar kita mampu
mengoptimalkan fungsi otak kita sebagai manusia yang kreatif, karena kita semua
terlahir dengan kreativitas dan kreativitas tersebut tergantung pada diri kita
sendiri.
C.
Pembahasan
/Pemecahan Masalah
1.
Pengertian Kreativitas
Kita semua terlahir
dengan kreativitas. Kreativitas adalah anugrah yang diberikan Tuhan agar kita bisa memaksimalkan potensi otak
kita. Kreativitas merupakan bagian dari proses pengembangan potensi bagian otak
kanan manusia yang bekerja dengan tidak berpola, tapi mampu menghasilkan
sesuatu yang berbeda. Dalam kehidupan masyarakat, banyak orang yang salah
tanggap tentang kreativitas. Ada yang mengganggap kreativitas sebagai hal yang
hanya diperuntukkan bagi orang-orang tertentu saja, dan tidak semua orang punya
kesempatan untuk memilikinya. Kreativitas sering kali dinilai sebagai suatu hal
yang berbeda sehingga membuat orang lain tidak menyetujuinya, karena
bertentangan dari apa yang ada/yang biasa dilakukan.
Dalam kehidupan
kita dimasa depan, kita harus mengganti
pandangan yang seperti itu menjadi langkah menatap masa depan dengan
kreativitas. Dimasa depan kita akan berhadapan dengan berbagai persoalan
kehidupan, berbagai inovasi-inovasi, yang menuntut kita untuk kreatif. Ada
berbagai pendapat yang merumuskan tentang apa yang dimaksud dengan kreativitas.
Seperti yang diungkapkan Cameron (19520 dalam Johnson 2010):
“ Kreativitas
adalah ciptaan alami kehidupan ...Diri kita sendiri adalah ciptaan. Dan pada
gilirannya, kita ditakdirkan untuk meneruskan kreativitas dengan menjadikan
diri kita kreatif.”
Dari pengertian
tersebut kita dapat mengetahui bahwa kreativitas telah melekat pada diri kita. Setiap
kita bisa melatih kreativitas dengan cara kita sendiri, terutama dengan
berpikir kreatif. Orang yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu terhadap
sesuatu, memiliki berbagai bayangan dan imajinasi, ingin mencoba, memperhatikan
intuisi. Kita bisa melakukan ini semua dengan bantuan ketertarikan dan
pengetahuan yang telah kita miliki sebelumnya. Apa yang benar-benar telah kita
kuasai dan kita ketahui dapat dijadikan dasar bagi kita untuk mengembangkan
kreativitas. Pengetahuan dasar yang menjadi latar belakang kita tentang suatu
objek, menjadi kunci dari sebuah kreativitas, karena dengan itu kita bisa
mengembangkan otak kita untuk memikirkan ide-ide baru dan kemudian
mengkombinasikannya dengan imajinasi dan pengetahuan kita.
2.
Kreativitas adalah Milik Semua Orang
Sebagai makhluk
tuhan, manusia dianugrahi otak dengan potensi yang luar biasa. Dalam mengembangkan
potensi otak manusianya juga dibekali dengan kreativitas. Setiap manusia
memiliki kreativitas, namun memiliki kadar/tingkat yang berbeda antar satu
dengan yang lainnya. Setiap manusia mempunyai kesempatan dan kemampuan yang
sama untuk menjadi kreatif, manusia bisa menggunakan pikirannya, pengetahuan,
imajinasinya untuk menciptakan/memikirkan sesuatu yang baru. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Cameron 1992 dalam Johnson 2010 bahwa:
“Semua orang kreatif, itu karena energi kreatif yang sama
mengalir di alam semesta juga mengalir dalam diri manusia. Kita hanya perlu
mengeluarkan energi itu”.
Dengan kreativitas yang dimilikinya, manusia
bisa menciptakan atau membuat inovasi-inovasi baru, baik itu sesuatu yang belum
pernah ada, ataupun modifikasi dan inovasi dari hal/temuan yang sudah ada
sebelumnya. Dengan semua kemampuan untuk menjadi kreatif, yang dibutuhkan
adalah bagaimana manusia mengembangkan kreativitasnya agar bisa menjadi manusia
dengan ide-ide cemerlang dan menatap masa depan. Keputusan untuk menjadi dan
melejitkan atau tidak mengembangkan kreativitasnya ada pada manusia itu
sendiri, karena walaupun semua manusia mempunyai kreativitas, tapi hanya orang-orang
yang mau berusaha, berani dan dengan persiapan yang baiklah yang bisa
mengembang kreativitasnya. Orang yang kreatif akan menggunakan apa yang telah
ia persiapkan (pengetahuan, pengalaman, dan ide) untuk menjadi batu lompatan
bagi mereka untuk memandang segala hal dengan cara baru dan bahkan dengan cara
pandang yang berbeda.
3.
Berpikir Kreatif
Untuk menjadi
kreatif tentu tidak seperti membalikan telapak tangan, kita butuh usaha untuk
meningkatkan kreativitas. Inilah yang akan menjadi pembeda kreativitas
seseorang dengan orang yang lainnya, dan menjadi tolak ukur bahwa kreativitas
tergantung pada diri kita sendiri. Untuk mengembangkan kreativitas kita dapat
memulainya dengan berpikir kreatif. Berpikir kreatif adalah sebuah kebiasan
pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi,
mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan lan/baru, membuka sudut pandang baru yang
menakjubkan dan membangkitkan ide-ide yang tak terduga (Elaine.B Johnson, 2010).
Setiap kita perlu mengembangkan berpikir
kreatif karena kita punya kesempatan untuk menjadi pemikir-pemikir kreatif dan
pemecah masalah. Seseorang yang berpikir kreatif memandang suatu persoalan
secara meluas, untuk itu diperlukan keberanian untuk mengambil/menanggung
berbagai resiko, mempunyai keingin tahuan yang tinggi, dan dorongan untuk
membuat segalanya berhasil. Ini adalah tiga hal yang bisa dilakukan semua orang
dalam berpikir kreatif.
Seiring dengan
perkembangan zaman, semakin lamaa kita akan hidup dengan begitu banyak
informasi. Informasi ini akan sangat bermanfaat bagi kita untuk mengembangkan
berpikir kreatif. Dengan mengadopsi dan memperhatikan kebenaran suatu
informasi, kita bisa menjadikannya sebagai bekal dan mengadopsi informasi yang
dibutuhkan untuk mengembangkan ide-ide, membangun imajinasi, intuisi sehingga
kita bisa mendapatkan hasil yang positif. Para pemikir kreatif selalu memiliki
pemikiran yang terbuka dan membangun hubungan diantara setiap hal yang berbeda,
hal ini dapat dilakukan karena berpikir kreatif adalah mengembangkan potensi
otak manusia. Otak manusia senang menemukan pola, yaitu dengan menghubungkan
hal yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu makna.
Mengembangkan
kebiasaan menghubungkan berbagai hal yang bebas merupakan unsur penting dari
berpikir kreatif. Berpikir kreatif membutuhkan ketekunan, disiplin dan
perhatian penuh, meliputi beberapa aktivitas mental sebagai berikut:
1.
Mengajukan
pertanyaan
Berpikir kreatif
membawa kita untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan bertanya tentang berbagai
hal. Mengajukan pertanyaan akan membantu mengarahkan kita pada solusi yang
baik.
2.
Mempertimbangkan
informasi baru dan ide yang tidak biasa dengan pikiran terbuka.
Berpikir kreatif
melibatkan berbagai informasi baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan
kreativitas. Dengan memiliki pikiran yang terbuka berarti kita mau menerima
asumsi yang sudah ada dan menghubungkannya dengan ide lain dengan pikiran
terbuka.
3.
Mengembangkan
keterkaitan, khususnya diantara hal-hal yang berbeda.
Dengan mengaitkan
hal-hal yang berbeda, ini akan membantu otak kita untuk mencari dan menemukan
berbagai kemungkinan dan pola pemikiran yang baru.
4.
Menghubungkan
berbagai hal dengan bebas.
Berpikir kreatif
membantu mengembangkan otak untuk bebas melihat perbandingan berbagai hal dan
saling menghubungkannya. Dengan menghubungkan berbagai hal yang bebas, ini akan
menambah munculnya berbagai ide/kemungkinan-kemungkinan baru. Kita bisa
mengistirahatkan pikiran, untuk memunculkan pikiran baru sehingga membantu kita
membuat penemuan yang mengagumkan, ini disebut asosiasi bebas.
5.
Menerapkan
imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan berbeda.
Imajinasi merupakan
kekuatan otak yang mengagumkan yang bisa digunakan manusia kapan saja. Pemikir
kreatif dapat melatih imajinasi mereka dengan memandang sesuatu dari sisi lain,
sehingga menghasilkan hal-hal baru dan berbeda.
6.
Mendengarkan
intuisi.
Intuisi berawal dari pengalaman lama yang
mungkin sudah terlupakan, namun ada hal yang masih teringat, misalnya
pelajaran. Intusi yang dibiasakan akan membantu kita menemukan solusi dengan
sudut pandang yang berbeda. Dengan
intuisi manusia juga bisa mengembangkan imajinasinya.
Asosiasi bebas,
imajinasi dan intuisi adalah ciri dari berpikir kreatif. Semua aktivitas mental
ini perlu kita perhatikan untuk melatih diri berpikir kreatif. Kita bisa lihat
para ilmuwan seperti Einstein yang mengandalkan intuisi dalam menemukan teori
relativitasnya. Setiap hal yang tidak terduga, dapat kita hubungkan, sehingga
otak akan membangun pola untuk menghasilkan gagasan baru. Dengan semua
aktivitas mental ini, kita bisa melatih diri untuk berpikir kreatif sehingga
kita bisa memaksimalkan potensi otak untuk mengembangkan kreativitas.
4.
Mengembangkan Kreativitas
Kreativitas adalah
anugrah yang diberikan Tuhan pada manusia. Tapi tentu kreativitas tidak muncul
begitu saja. Setiap orang bisa merencanakan dan mempersiapkan dirinya menjadi
orang kreatif. Kita bisa menilai seorang ilmuwan kreatif dari karyanya, ini
juga dapat dilakukan semua orang dengan cara-nya masing-masing, karena
kreativitas itu tergantung pada diri kita sendri dan kita punya kesempatan yang
sama untuk mengembangkan dan mengusahakannya.
Untuk menjadi
kreativitas kita perlu melakukan usaha keras dan butuh persiapan dengan baik. Manusia
diharapkan dapat menghasilkan ide-ide baru. Manusia harus bisa menatap masa
depan, dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Karena ke depan, kita hidup
dengan berbagai informasi dan mengutamakan kreativitas. Seseorang yang kreatif
akan mampu hidup dan bersaing di tengah-tengah masyarakat dan mencari solusi
untuk berbagai persoalan dengan berbagai cara pandang yang berbeda.
Untuk mengembangkan
kreativitas, kita bisa memulainya dengan berpikir kreatif. Dalam mengembangkan
kreativitas, ada beberapa cara yang bisa kita gunakan dalam berpikir kreatif ,
yaitu sebagai berikut :
a.
Sikap Kreatif
Untuk membuat suatu
keputusan kita membutuhkan pengetahuan dan pandangan yang berbeda terhadap
suatu objek. Tidak ada pembedaan/pengecualian
antara pengecualian ntuk itu. Dengan berpikir kreatif, kita mencoba
untuk membentuk perspektif baru, karena kita mulai beralih dari berpikir yang
konvensional. Untuk bisa melakukan ini tentu dibutuhkan keberanian mengalami
kegagalan, menanggung resiko, kritik bahkan kecaman dari orang lain. Namun
dibalik semua itu kita harus yakin bahwa kita sedang berusaha untuk berpikir
kreatif.
Selain itu kita juga sering menerima pelabelan
di awal, hal ini akan menjadi kaku/konvensional, karena kita masih memandang
menurut label yang tertera. Kita bisa melihat anak-anak yang bisa bermain
dengan kreativitas mereka, hal ini adalah karena anak-anak masih menemukan pola
perilaku dan belum memiliki label yang kuat untuk membatasi cara berpikirnya.
b.
Mengembangkan kreativitas dengan KuPiAKomPiP
Pada prinsipnya
dasar dari kreativitas adalah penggabungan dari unssur-unsur lama dalam sebuah
cara yang baru. Kita dapat mempersiapkan dan merencanakan diri kita untuk
menjadi orang kreatif, karena itu ada beberapa sarana dan perangkat
“kreativitas metodis” kita yang kita sebut dengan “Kupiah Kompi P”, yang
merupakan singkatan dari:
Ku : Kumpulkan
informasi yang banyak
Pi : Berpikir
empat arah
A : Alternatif,
dengan memunculkan berbagai gagasan
Kom : Kombinasi
ulang, mengkombinasikan gagasan
Pi : Pilihlah,
memutuskan kombinasi yang terbaik
P : Pengaruh,
melakukan tindakan
Berikut akan
dibahas lebih lanjut cara mengembangkan kreativitas dengan menggunakan “ Kupiah
Kompi P”:
1)
Ku (Kumpulkan)
Ini adalah langkah
awal yang harus kita lakukan, kita harus mendalami subjek, melakukan penelitian
dan mengumpulkan semua data.
2)
Pi (Berpikir
empat arah)
Untuk berpikir
kreatif kita dapat memandang suatu masalah dari empat arah yang berbeda, yaitu
:
a)
Cara berpikir Depan
ke belakang
Cara ini dimulai
dengan masalah, kemudian langkah demi langkah menuju pemecahan, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
D (definition ) : mendefinissikan masalah , dan merupakan
titik awal pemikiran
A (Alternatif) : memunculkan berbagai alternatif pilihan
N (Narrow Down) : mempersempit/memperkecil alternatif
C (Choose consequence) : memilih salah satu alternatif dan
menguji akibatnya
E (Effects/act) : akibat/tindakan
b)
Cara berpikir
Belakang ke Depan
Cara ini dimulai
dari solusi dan bergerak ke belakang, melihat bagaimana ini terjadi. Cara
berpikir ini diawali dengan hasil yang terencana, misalnya kelancaran dalam
percakapan.
c)
Cara berpikir Bawah
ke Atas
Cara ini melihat
masalah dari bawah ke atas. Cara berpikir ini mencari jawaban dari arah berbeda
dengan mebalikan pertanyaan dari bawah ke atas, dan menarik kesimpulan yang
signifikan. Cara berpikir ini melihat peluang yang menantang.
d)
Cara berpikir Atas
ke Bawah
Ini merupakan cara
untuk mengingatkan diri tentang pentingnya tinjauan yang luas. Cara berpikir
ini cocok untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan orang lain. Kita dituntut
untuk menggunakan tinjauan yang luas agar dapat menemukan peluang solusi yang
menguntungkan semua pihak (win-win solution). Pemikiran atas ke bawah adalah
kreativitas dalam sistem berpikir manganalisis masalah, agar kita tidak
terfokus pada satu hal, namun dapat melihat hubungannnya dengan masalah lain.
3)
An
(Alternatif)
Untuk memilih
gagasan terbaik, kita sebaiknya memiliki banyak gagasan, hal ini berguna
sebagai alternatif kita dalam menghasilkan gagasan. Cara yang bisa kita gunakan
untuk menghasilkan banyak gagasan alternatif adalah dengan menggabungkan “curah gagasan” (brainstreaming) dengan daftar periksa yang
kita kenal dengan akronim “Bu-ta ku-ca-u”. Curah gagasan ini ide Alex Osborn
yang berarti “bebas-bagi-semua terstruktur”.(Collin Rose&J. Nichols. 2009).
Akronim “Butakacau”
membantu kita mengingatkan agar
mengajukan pertanyaan kunci yang memicu munculnya gagasan alternatif, yaitu:
a)
Bu : Buang (apa
yang dapat kita buang/ganti?)
b)
Ta : Tambahkan
(apa yang bisa kita tambahkan atau kita tingkatkan ?)
c)
Ka : Kurangi
(apa saja yang akan kita kurangi/kita perpendek?)
d)
C : Cari
alternatif penggunaan (dapat kita gunakan untuk apa selain ini?)
e)
A : Adaptasikan
(apa yang mirip dengannnya, apa analogi yang membantu?)
f)
U:Urutkan
kembali (apakah kita bisa merubah urutannnya atau mebalikannya?)
Aturan kunci yang
harus kita ingat dalam curah gagasan ini adalah kita hanya menggunakan berbagai
permikiran “bagaimana-jika” sebagai batu loncatan menuju gagasan baru yang
terakhir, bukan mengkritik satu gagasan.
4)
Kom (Kombinasikan
Ulang)
Berbagai gagasan
alternatif perlu untuk dikombinasikan
dengan berbagai ide baru. Menurut Gordon Dryden (dalam Rose&J. Nichols,
2010) ia mengajarkan kreativitas yang dikenal dengan ‘Permainan Ah-Ha”,
menurutnya ide baru adalah kombinasi-kombinasi baru unsur-unsur lama”. Pada
saat kita menghasilkan berbagai alternatif, kita harus menyakinkan diri kita
apa yang bisa kita kombinasikan agar mendapatkan jawaban yang baik, karena itu
kita dapat menambah, mengurangi, menghilangkan, mengadaptasi dan menyusun
kembali untuk mendapat jawaban akhir, sehingga kita melakukan /mencoba berbagai
kombinasi.
Hal lain yang harus
kita perhatikan adalah kita jangan melakukan curah pendapat untuk ide-ide
alternatif, kita lebih baik menghentikan. Kita bisa lebih fokus pada hasil yang
kita inginkan, dan menyerahkan pada bawah sadar, yang dapat disampikan melalui
mimpi, sebagai sumber kreatifnya, hasilnya adalah sebuah inspirasi atau ilham. Ilham ini
sebenarnya telah dipersiapkan dengan matang pada pikiran sebelumnya sehingga
menjadi “kreativitas yang metodis”.
5)
Pi (Pilih dan
kaji konsekuensinya)
Diantara semua
gagasan baru, kita perlu mempertimbangkan dan memilih gagasan baru yang
terbaik, yang memenuhi kriteria dan kita juga perlu memikirkan konsekuensi
gagasan yang kita pilih.
6)
P
(Pengaruhnya)
Setelah kita
memilih gagasan terbaik kita, selanjutnya kita menerapkan gagasan tersebut.
Kunci untuk hidup di dunia pada abad 21 ini adalah belajar cepat dan menjadi
orang yang analis-kreatif (bermutu tinggi). Untuk menjadi analis dan kreatif
kita harus bisa berpikir metodis.
c.
Percikan kejeniusan
Untuk mengembangkan
kreativitas kita bisa mengembangkan fantasi, lamunan, intusi, bermain, emosi
dan tidur. Ini semua adalah unsur-unsur yang berkontribusi dalam mengembangkan
kreativitas.
5.
Penghalang Kreativitas
Dalam mengembangkan
kreativitas yang ada pada diri kita, kita menyadari bahwa hidup jauh dari
kesempurnaan, menurut Johnson (2010) ada beberapa hal yang bisa menjadi
penghalang kreativitas, diantaranya yaitu :
a.
Sensor internal
dari seseorang
b.
Orang-orang yang
mencari kesalahan
c.
Peraturan dan
persyaratan yang membatasi dan melarang
d.
Perilaku menerima
dengan pasif tanpa bertanya
e.
Pengotak-ngotakan
f.
Memusuhi intuisi
g.
Takut membuat
kesalahan
h.
Tidak menyempatkan
diri untuk merenung, dll.
Namun semua faktor
penghalang kreativitas tersebut, bisa kita usahakan untuk mengatasinya. Salah
satu cara/solusinya adalah dengan melatih dan membiasakan diri kita berpikir
kreatif. Dengan berpikir kreatif kita dapat mencari dan menemukan berbagai
kemungkinan baru, menghilangkan batasan, berani mencoba sesuatu tanpa takut
akan kesalahan dan dengan berpikir kreatif kita melatih diri untuk mengikuti
intuisi, bisikan hati nurani agar kita bisa memberi manfaat bagi orang banyak.
D.
Kesimpulan dan Saran
a.
Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Setiap manusia
dianugrahi kreativitas, yang berbeda adalah kadar bagaimana ia mengembangkan
kreativitasnya
2.
Kreativitas dapat
dikembangkan dengan berpikir kreatif
3.
Kita dapat mengembangkan
kreativitas dengan “Kupiah Kompi P”, yakni mengumpulkan informasi, berpikir
empat arah, memikirkan alternatif, mengkombinasikan, memilih berdasarkan
kriteria dan pengaruhi/lakukan .
4.
Berbagai alternatif
gagasan dapat dituangkan dalam curah gagasan (brainstreaming) yakni Butakucau”,
yang meliputi berbagai pertanyaan bukalah, tambahkan, kurangi, cari yang lain,
adaptasikan, urutkan dan susun kembali.
5.
Berpikir kreatif
dapat juga dikembangkan dengan membuat percikan lamunan, permainan, fantasi,
intuisi, dan tidur.
6.
Ada beberapa
penghambat kreativitas yang dapat diatasi salah satunya melalui berpikir
kreatif.
b.
Saran
Berdasarkan
penjelasan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan yaitu:
1. Semua manusia dianugrahi otak, karena itulah kita menjaga dan
memaksimalkan potensi otak kita, karena otak adalah ciptaan yang luar biasa
menakjubkan.
2. Semua kita memiliki kreativitas yang tergantung pada diri kita
sendiri, karena itu kita hendaknya berusaha menggali dan mengembangkan
kreativitas, agar kita mampu menghasilkan ide/gagasan cemerlang yang bermanfaat
untuk kita bersama
DAFTAR PUSTAKA
Beetlestone,
Florence. 2011. Creative Learning, Strategi Pembelajaran untuk Melesatkan Kreatifitas
Siswa. Bandung : Nusa media
Hughes,
A.G and Hughes, E.H. 2012. Learning & Teaching. Pengantar Psikologi
Pembelajaran Modern. Bandung : Nuansa
Johnson,
Elaine B. 2011. CTL, Contextual Teaching & Learning, Menjadikan Kegiatan Belajar
Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung : Kaifa
Porter,
Bobbi De and Hernacki, Mike. 2005. Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa
Rose,
Colin and Nicholl, Malcolm J. 2009. Accelerated Learning For The 21st Century.
Cara Belajar Cepat Abad XXI. Bandung : Nuansa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar