Laman

Minggu, 14 April 2013

KREATIVITAS ANDA TERGANTUNG PADA DIRI SENDIRI



KREATIVITAS ANDA TERGANTUNG PADA DIRI SENDIRI


A.      Pendahuluan
 Manusia adalah makhluk paling sempurna diantara ciptaan Allah lainnya. Secara unsur, manusia tersusun dengan unsur yang sama dengan makhluk lain, namun ada satu hal yang membuat manusia menjadi makhluk yang lebih mulia dimuka bumi ini, yakni manusia dibekali sebuah anugrah yaitu otak/akal. Pada dasarnya secara visual makhluk lain pun memiliki otak, namun yang membuat manusia berbeda adalah dengan otaknya manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk yang dibantu dengan hati nurani. Dengan semua kekuatan itu yang harus diperhatikan manusia adalah bagaimana manusia bisa memanfaatkan potensi otaknya semaksimal mungkin.
Ada banyak cara yang sebenarnya bisa dikembangkan manusia untuk mengembangkan potensi otaknya. Otak manusia adalah ciptaan Tuhan yang mengagumkan, yang  tersusun atas begitu banyak sel-sel otak, lapisan otak dan 2 (dua) belahan otak, yaitu otak  kanan dan kiri. Kedua belahan otak ini memiliki keunggulan masing-masingnya. Otak kiri manusia biasanya cenderung pada hal-hal yang analitik, logika, linear dan lain-lain. Sedangkan otak kanan manusia cenderung pada  hal-hal yang tidak berpola, ritme, dan lain-lain. Tidaklah salah ada manusia yang cenderung memaksimalkan fungsi otak kirinya, dan ada pula yang memaksimalkan potensi otak kanan. Namun yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah kita berusaha mengembangkan keduabelahan otak kita, saling mendukung, sehingga kita bisa menjadi manusia yang hebat.
 Menjadi manusia yang hebat/briliant adalah impian semua orang, karena semua kita memiliki kesempatan yang sama untuk itu. Namun tentu tidak semua kita punya keinginan dan cara yang sama untuk mengembangkan potensi otaknya. Orang-orang yang telah berusaha mengembangkan potensi otaknya ternyata berhasil menjadi manusia penuh ide yang memberikan manfaat untuk dirinya sendiri dan kepentingan orang banyak. Kita bisa lihat para tokoh kita yang dengan begitu sukses memberikan kontribusinya untuk kehidupan manusia. Ide-ide hebat mereka tidak pernah lekang dimakan zaman, namun seiring dengan perkembangan yang ada manusia berusaha untuk menemukan inovasi-inovasi lain. 
Sama halnya dengan para tokoh terdahulu, dengan potensi yang ada kita punya kesempatan luas untuk melejitkan fungsi otak kita agar kita bisa menjadi insan yang berguna bagi sesama makhluk Tuhan.  Untuk itu tentu dibutuhkan usaha untuk melatih otak memunculkan ide-ide, dengan pemikiran-pemikiran yang berbeda, dan berpikir kreatif. Dengan berpikir kreatif setidaknya bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengembangkan potensi otak kita dan menciptakan sebuah kreativitas.
Pada dasarnya setiap manusia telah dibekali tuhan dengan kreativitas, namun yang membedakannnya adalah kadar kreativitas itu sendiri. Dengan kreativitas yang kita miliki sebenarnya kita bisa memikirkan dan membuat hal-hal baru, yang mengagumkan dan berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Manusia diberi kebebasan untuk mengembangkan kreativitasnya dengan kemauan dan usahanya sendiri, tanpa pengaruh dari orang lain, sehingga menjadikan kreativitasnya menjadi sebuah ide yang orisinil sebagai hasil pemikiran kreatifnya.
Kreativitas merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita saat ini, karena kita hidup ditengah keanekaragaman masyarakat dan berbagai masalah kehidupan. Manusia bisa menjadikan hidupnya lebih baik dengan kreativitas yang dimilikinya, karena kreativitas sebenarnya adalah proses mengembangkan otak kanan manusia.  Setiap kita dianugrahi otak kanan yang dapat dikembangkan dengan pemikiran-pemikiran kreatif, jadi mustahil jika ada orang yang tidak bisa kreatif. Kreativitas tidak dipandang sebagai sesuatu yang memperlihatkan seberapa aneh ide seseorang, namun lebih dari pada itu seberapa kreatif seseorang memikirkan sesuatu yang berbeda, mengumpulkan informasi yang ada, mengelolanya kemudian memunculkan ide-ide baru yang dapat digunakan untuk memecahkan  berbagai persoalan.
Sesuai dengan kodratnya  manusia yang telah dianugerahi otak yang luar biasa, dan dengan otaknya manusia dilengkapi dengan kreativitas. Yang membedakan kreativitas tersebut adalah seberapa besar usaha kita untuk berpikir kreatif. Artinya semua manusia bisa memikirkan sesuatu yang lain. Namun masalahnya adalah apakah kita sudah mengembangkan diri kita untuk berpikir kreatif, dan apakah kita sudah melatih kreativitas yang sudah ada pada diri kita untuk menjadi manusia yang penuh ide yang luar biasa. Walaupun kita memiliki kesempatan yang sama tapi ternyata itu tidak menjadi jaminan bahwa semua kita kreatif. Kreativitas tergantung pada diri kita sendiri, bukan  tergantung pada orang lain, karena kreativitas adalah ide orisinil yang uncul dari diri seseorang berdasarkan pandangan dan pendapatnya terhadap sesuatu.
Pada kenyataannya, kita melihat tidak semua orang  menjadi orang-orang kreatif, meskipun semua kita terlahir dengan kreatifitas. Yang menjadi persoalan adalah belum semua orang bisa mengembangkan kreativitas yang sudah ada dalam dirinya secara maksimal. Selain itu ini juga dipengaaruhi kecenderungan seseorang untuk mengembangkan belahan otaknya. Kreativitas cenderung adalah pengembangkan potensi otak kanan. Dengan mengembangkan dan melatih otak kanannya seseorang bisa berpikir kreatif sehingga menciptakan suatu kreatifitas. Namun sebaliknya, ada orang yang cenderung melatih otak kirinya, sehingga mereka lebih mengarah pada berpikir kritis. Terlepas dari kecenderungan tersebut, dengan kesempatan yang sama pada intinya semua orang bisa menjadi kreatif, tapi tergantung bagaimana ia melatih kreativitas tersebut.
Selain itu, pada kenyataannya di masyarakat ada banyak hal yang membuat kita tidak termotivasi untuk menjadi orang-orang yang dianggap kreatif, yaitu masih banyaknya masyarakat yang memendang sebelah mata tentang kreativitas. Kreativitas hany dianggap sesuatu ynag berbeda dan bahkan ada yangdianggap salah. Hal ini muncul karena banyak orang berpandangan sempit tentang kreativitas. Kreativitas adalah bawaan lahir, tidak dapat dipelajari, hanya untuk sebagian orang tertentu. Hal ini jelaslah salah, karena kita semua terlahir kreatif. Orang-orang yang kreatif adalah orang-orang yang mau menggunakan, melatih otak mereka, imajinasi mereka, memikirkan ide-ide baru, sehingga melahirkan suatu krativitas.
Kreativitas lahir dari pemikiran kreatif yang menuntun otak untuk mencari, menemukan hal-hal baru, dan menciptakan suatu hal yang berbeda. Sebagai sebuah anugrah, otak kita adalah sesuatu yang sangat berharga, tugas kita adalah menjaganya, memanfaatkan dan melatih dengan baik, agar otak kita melahirkan kreativitas yang membantu kita untuk menjalankan kehidupan di muka bumi Allah ini.  Namun tentu kreativitas tidak muncul dan berkembang begitu saja tanpa usaha kita. Karena itu kita perlu melatih dan mengembangkankreativitas yang ada dalam diri kita, karena kreativitas tergantung pada diri kita sendiri. Mengingat begitu pentingnya melatih dan mengembangkan kreativitas agar menjadi orang-orang yang kreatif, maka penulis  berminat untuk membuat sebuah makalah yang berjudul “ Kreativitas Anda Tergantung Pada Diri Sendiri”.

B.       Permasalahan
Dari paparan diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah tentang pentingnya mengembangkan kreativitas manusia, karena kreativitas tergantung pada diri kita sendiri. Hal ini didasarkan pada masalah, banyak orang tidak mengembangkan potensi otak yang sudah dianugerahkan Tuhan kepadanya. Kita semua terlahir dengan kreativitas, namun banyak orang yang tidak mengembangkan kreativitasnya untuk menjadi orang-orang yang berpikir kreatif dan menghasilkan/ menciptakan sesuatu yang baru. Banyak orang yang menganggap kreativitas adalah sesuatu yang tidak dapat dipelajari, hanya untuk orang-orang tertentu saja, dan bahkan dalam pandangan yang sempit banyak orang yang mengganggap kreativitas yang tampil beda sebagai suatu hal yang tidak lazim atau bahkan salah.
Ini adalah pandangan yang salah, karena pada kodratnya kita semua terlahir kreatif, kreativitas itu ada pada setiap diri kita, namun yang menjadi permasalahan adalah apakah kita sudah mengembangkannya dan bagaimana cara kita untuk mengembangkan kreativitas itu sendiri. Berdasarkan dari persoalan tersebut, maka kita perlu mencari cara untuk mengembangkan kreativitas kita, agar kita mampu mengoptimalkan fungsi otak kita sebagai manusia yang kreatif, karena kita semua terlahir dengan kreativitas dan kreativitas tersebut tergantung pada diri kita sendiri.
C.  Pembahasan /Pemecahan Masalah
1.      Pengertian Kreativitas
Kita semua terlahir dengan kreativitas. Kreativitas adalah anugrah yang diberikan Tuhan  agar kita bisa memaksimalkan potensi otak kita. Kreativitas merupakan bagian dari proses pengembangan potensi bagian otak kanan manusia yang bekerja dengan tidak berpola, tapi mampu menghasilkan sesuatu yang berbeda. Dalam kehidupan masyarakat, banyak orang yang salah tanggap tentang kreativitas. Ada yang mengganggap kreativitas sebagai hal yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang tertentu saja, dan tidak semua orang punya kesempatan untuk memilikinya. Kreativitas sering kali dinilai sebagai suatu hal yang berbeda sehingga membuat orang lain tidak menyetujuinya, karena bertentangan dari apa yang ada/yang biasa dilakukan.
Dalam kehidupan kita dimasa depan, kita  harus mengganti pandangan yang seperti itu menjadi langkah menatap masa depan dengan kreativitas. Dimasa depan kita akan berhadapan dengan berbagai persoalan kehidupan, berbagai inovasi-inovasi, yang menuntut kita untuk kreatif. Ada berbagai pendapat yang merumuskan tentang apa yang dimaksud dengan kreativitas. Seperti yang diungkapkan Cameron (19520 dalam Johnson 2010):
“ Kreativitas adalah ciptaan alami kehidupan ...Diri kita sendiri adalah ciptaan. Dan pada gilirannya, kita ditakdirkan untuk meneruskan kreativitas dengan menjadikan diri kita kreatif.”

Dari pengertian tersebut kita dapat mengetahui bahwa kreativitas telah melekat pada diri kita. Setiap kita bisa melatih kreativitas dengan cara kita sendiri, terutama dengan berpikir kreatif. Orang yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu terhadap sesuatu, memiliki berbagai bayangan dan imajinasi, ingin mencoba, memperhatikan intuisi. Kita bisa melakukan ini semua dengan bantuan ketertarikan dan pengetahuan yang telah kita miliki sebelumnya. Apa yang benar-benar telah kita kuasai dan kita ketahui dapat dijadikan dasar bagi kita untuk mengembangkan kreativitas. Pengetahuan dasar yang menjadi latar belakang kita tentang suatu objek, menjadi kunci dari sebuah kreativitas, karena dengan itu kita bisa mengembangkan otak kita untuk memikirkan ide-ide baru dan kemudian mengkombinasikannya dengan imajinasi dan pengetahuan kita.

2.      Kreativitas adalah Milik Semua Orang
Sebagai makhluk tuhan, manusia dianugrahi otak dengan potensi yang luar biasa. Dalam mengembangkan potensi otak manusianya juga dibekali dengan kreativitas. Setiap manusia memiliki kreativitas, namun memiliki kadar/tingkat yang berbeda antar satu dengan yang lainnya. Setiap manusia mempunyai kesempatan dan kemampuan yang sama untuk menjadi kreatif, manusia bisa menggunakan pikirannya, pengetahuan, imajinasinya untuk menciptakan/memikirkan sesuatu yang baru. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Cameron 1992 dalam Johnson 2010 bahwa:
“Semua orang kreatif, itu karena energi kreatif yang sama mengalir di alam semesta juga mengalir dalam diri manusia. Kita hanya perlu mengeluarkan energi itu”.

 Dengan kreativitas yang dimilikinya, manusia bisa menciptakan atau membuat inovasi-inovasi baru, baik itu sesuatu yang belum pernah ada, ataupun modifikasi dan inovasi dari hal/temuan yang sudah ada sebelumnya. Dengan semua kemampuan untuk menjadi kreatif, yang dibutuhkan adalah bagaimana manusia mengembangkan kreativitasnya agar bisa menjadi manusia dengan ide-ide cemerlang dan menatap masa depan. Keputusan untuk menjadi dan melejitkan atau tidak mengembangkan kreativitasnya ada pada manusia itu sendiri, karena walaupun semua manusia mempunyai kreativitas, tapi hanya orang-orang yang mau berusaha, berani dan dengan persiapan yang baiklah yang bisa mengembang kreativitasnya. Orang yang kreatif akan menggunakan apa yang telah ia persiapkan (pengetahuan, pengalaman, dan ide) untuk menjadi batu lompatan bagi mereka untuk memandang segala hal dengan cara baru dan bahkan dengan cara pandang yang berbeda.

3.      Berpikir Kreatif
Untuk menjadi kreatif tentu tidak seperti membalikan telapak tangan, kita butuh usaha untuk meningkatkan kreativitas. Inilah yang akan menjadi pembeda kreativitas seseorang dengan orang yang lainnya, dan menjadi tolak ukur bahwa kreativitas tergantung pada diri kita sendiri. Untuk mengembangkan kreativitas kita dapat memulainya dengan berpikir kreatif. Berpikir kreatif adalah sebuah kebiasan pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan lan/baru, membuka sudut pandang baru yang menakjubkan dan membangkitkan ide-ide yang tak terduga (Elaine.B Johnson, 2010).
 Setiap kita perlu mengembangkan berpikir kreatif karena kita punya kesempatan untuk menjadi pemikir-pemikir kreatif dan pemecah masalah. Seseorang yang berpikir kreatif memandang suatu persoalan secara meluas, untuk itu diperlukan keberanian untuk mengambil/menanggung berbagai resiko, mempunyai keingin tahuan yang tinggi, dan dorongan untuk membuat segalanya berhasil. Ini adalah tiga hal yang bisa dilakukan semua orang dalam berpikir kreatif.
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin lamaa kita akan hidup dengan begitu banyak informasi. Informasi ini akan sangat bermanfaat bagi kita untuk mengembangkan berpikir kreatif. Dengan mengadopsi dan memperhatikan kebenaran suatu informasi, kita bisa menjadikannya sebagai bekal dan mengadopsi informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan ide-ide, membangun imajinasi, intuisi sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang positif. Para pemikir kreatif selalu memiliki pemikiran yang terbuka dan membangun hubungan diantara setiap hal yang berbeda, hal ini dapat dilakukan karena berpikir kreatif adalah mengembangkan potensi otak manusia. Otak manusia senang menemukan pola, yaitu dengan menghubungkan hal yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu makna.
Mengembangkan kebiasaan menghubungkan berbagai hal yang bebas merupakan unsur penting dari berpikir kreatif. Berpikir kreatif membutuhkan ketekunan, disiplin dan perhatian penuh, meliputi beberapa aktivitas mental sebagai berikut:
1.    Mengajukan pertanyaan
Berpikir kreatif membawa kita untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan bertanya tentang berbagai hal. Mengajukan pertanyaan akan membantu mengarahkan kita pada solusi yang baik.
2.    Mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak biasa dengan pikiran terbuka.
Berpikir kreatif melibatkan berbagai informasi baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas. Dengan memiliki pikiran yang terbuka berarti kita mau menerima asumsi yang sudah ada dan menghubungkannya dengan ide lain dengan pikiran terbuka.
3.    Mengembangkan keterkaitan, khususnya diantara hal-hal yang berbeda.
Dengan mengaitkan hal-hal yang berbeda, ini akan membantu otak kita untuk mencari dan menemukan berbagai kemungkinan dan pola pemikiran yang baru.
4.    Menghubungkan berbagai hal dengan bebas.
Berpikir kreatif membantu mengembangkan otak untuk bebas melihat perbandingan berbagai hal dan saling menghubungkannya. Dengan menghubungkan berbagai hal yang bebas, ini akan menambah munculnya berbagai ide/kemungkinan-kemungkinan baru. Kita bisa mengistirahatkan pikiran, untuk memunculkan pikiran baru sehingga membantu kita membuat penemuan yang mengagumkan, ini disebut asosiasi bebas.
5.    Menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan berbeda.
Imajinasi merupakan kekuatan otak yang mengagumkan yang bisa digunakan manusia kapan saja. Pemikir kreatif dapat melatih imajinasi mereka dengan memandang sesuatu dari sisi lain, sehingga menghasilkan hal-hal baru dan berbeda.
6.    Mendengarkan intuisi.
 Intuisi berawal dari pengalaman lama yang mungkin sudah terlupakan, namun ada hal yang masih teringat, misalnya pelajaran. Intusi yang dibiasakan akan membantu kita menemukan solusi dengan sudut pandang yang berbeda.  Dengan intuisi manusia juga bisa mengembangkan imajinasinya.

Asosiasi bebas, imajinasi dan intuisi adalah ciri dari berpikir kreatif. Semua aktivitas mental ini perlu kita perhatikan untuk melatih diri berpikir kreatif. Kita bisa lihat para ilmuwan seperti Einstein yang mengandalkan intuisi dalam menemukan teori relativitasnya. Setiap hal yang tidak terduga, dapat kita hubungkan, sehingga otak akan membangun pola untuk menghasilkan gagasan baru. Dengan semua aktivitas mental ini, kita bisa melatih diri untuk berpikir kreatif sehingga kita bisa memaksimalkan potensi otak untuk mengembangkan kreativitas.

4.      Mengembangkan Kreativitas
Kreativitas adalah anugrah yang diberikan Tuhan pada manusia. Tapi tentu kreativitas tidak muncul begitu saja. Setiap orang bisa merencanakan dan mempersiapkan dirinya menjadi orang kreatif. Kita bisa menilai seorang ilmuwan kreatif dari karyanya, ini juga dapat dilakukan semua orang dengan cara-nya masing-masing, karena kreativitas itu tergantung pada diri kita sendri dan kita punya kesempatan yang sama untuk mengembangkan dan mengusahakannya.
Untuk menjadi kreativitas kita perlu melakukan usaha keras dan butuh persiapan dengan baik. Manusia diharapkan dapat menghasilkan ide-ide baru. Manusia harus bisa menatap masa depan, dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Karena ke depan, kita hidup dengan berbagai informasi dan mengutamakan kreativitas. Seseorang yang kreatif akan mampu hidup dan bersaing di tengah-tengah masyarakat dan mencari solusi untuk berbagai persoalan dengan berbagai cara pandang yang berbeda.
Untuk mengembangkan kreativitas, kita bisa memulainya dengan berpikir kreatif. Dalam mengembangkan kreativitas, ada beberapa cara yang bisa kita gunakan dalam berpikir kreatif , yaitu sebagai berikut :
a.      Sikap Kreatif
Untuk membuat suatu keputusan kita membutuhkan pengetahuan dan pandangan yang berbeda terhadap suatu objek. Tidak ada pembedaan/pengecualian  antara pengecualian ntuk itu. Dengan berpikir kreatif, kita mencoba untuk membentuk perspektif baru, karena kita mulai beralih dari berpikir yang konvensional. Untuk bisa melakukan ini tentu dibutuhkan keberanian mengalami kegagalan, menanggung resiko, kritik bahkan kecaman dari orang lain. Namun dibalik semua itu kita harus yakin bahwa kita sedang berusaha untuk berpikir kreatif.
 Selain itu kita juga sering menerima pelabelan di awal, hal ini akan menjadi kaku/konvensional, karena kita masih memandang menurut label yang tertera. Kita bisa melihat anak-anak yang bisa bermain dengan kreativitas mereka, hal ini adalah karena anak-anak masih menemukan pola perilaku dan belum memiliki label yang kuat untuk membatasi cara berpikirnya.

b.        Mengembangkan kreativitas dengan KuPiAKomPiP
Pada prinsipnya dasar dari kreativitas adalah penggabungan dari unssur-unsur lama dalam sebuah cara yang baru. Kita dapat mempersiapkan dan merencanakan diri kita untuk menjadi orang kreatif, karena itu ada beberapa sarana dan perangkat “kreativitas metodis” kita yang kita sebut dengan “Kupiah Kompi P”, yang merupakan singkatan dari:
Ku : Kumpulkan informasi yang banyak
Pi : Berpikir empat arah
A : Alternatif, dengan memunculkan berbagai gagasan
Kom : Kombinasi ulang, mengkombinasikan gagasan
Pi : Pilihlah, memutuskan kombinasi yang terbaik
P : Pengaruh, melakukan tindakan
Berikut akan dibahas lebih lanjut cara mengembangkan kreativitas dengan menggunakan “ Kupiah Kompi P”:
1)   Ku (Kumpulkan)
Ini adalah langkah awal yang harus kita lakukan, kita harus mendalami subjek, melakukan penelitian dan mengumpulkan semua data.


2)   Pi (Berpikir empat arah)
Untuk berpikir kreatif kita dapat memandang suatu masalah dari empat arah yang berbeda, yaitu :
a)    Cara berpikir Depan ke belakang
Cara ini dimulai dengan masalah, kemudian langkah demi langkah menuju pemecahan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
D (definition ) : mendefinissikan masalah , dan merupakan titik awal pemikiran
A (Alternatif) : memunculkan berbagai alternatif pilihan
N (Narrow Down) : mempersempit/memperkecil alternatif
C (Choose consequence) : memilih salah satu alternatif dan menguji akibatnya
E (Effects/act) : akibat/tindakan

b)   Cara berpikir Belakang ke Depan
Cara ini dimulai dari solusi dan bergerak ke belakang, melihat bagaimana ini terjadi. Cara berpikir ini diawali dengan hasil yang terencana, misalnya kelancaran dalam percakapan.

c)    Cara berpikir Bawah ke Atas
Cara ini melihat masalah dari bawah ke atas. Cara berpikir ini mencari jawaban dari arah berbeda dengan mebalikan pertanyaan dari bawah ke atas, dan menarik kesimpulan yang signifikan. Cara berpikir ini melihat peluang yang menantang.

d)   Cara berpikir Atas ke Bawah
Ini merupakan cara untuk mengingatkan diri tentang pentingnya tinjauan yang luas. Cara berpikir ini cocok untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan orang lain. Kita dituntut untuk menggunakan tinjauan yang luas agar dapat menemukan peluang solusi yang menguntungkan semua pihak (win-win solution). Pemikiran atas ke bawah adalah kreativitas dalam sistem berpikir manganalisis masalah, agar kita tidak terfokus pada satu hal, namun dapat melihat hubungannnya dengan masalah lain.


3)   An (Alternatif)
Untuk memilih gagasan terbaik, kita sebaiknya memiliki banyak gagasan, hal ini berguna sebagai alternatif kita dalam menghasilkan gagasan. Cara yang bisa kita gunakan untuk menghasilkan banyak gagasan alternatif adalah dengan menggabungkan  “curah gagasan”  (brainstreaming) dengan daftar periksa yang kita kenal dengan akronim “Bu-ta ku-ca-u”. Curah gagasan ini ide Alex Osborn yang berarti “bebas-bagi-semua terstruktur”.(Collin Rose&J. Nichols. 2009).
Akronim “Butakacau” membantu kita mengingatkan  agar mengajukan pertanyaan kunci yang memicu munculnya gagasan alternatif, yaitu:
a)         Bu : Buang (apa yang dapat kita buang/ganti?)
b)        Ta : Tambahkan (apa yang bisa kita tambahkan atau kita tingkatkan ?)
c)         Ka : Kurangi (apa saja yang akan kita kurangi/kita perpendek?)
d)        C : Cari alternatif penggunaan (dapat kita gunakan untuk apa selain ini?)
e)         A : Adaptasikan (apa yang mirip dengannnya, apa analogi yang membantu?)
f)         U:Urutkan kembali (apakah kita bisa merubah urutannnya atau mebalikannya?)
Aturan kunci yang harus kita ingat dalam curah gagasan ini adalah kita hanya menggunakan berbagai permikiran “bagaimana-jika” sebagai batu loncatan menuju gagasan baru yang terakhir, bukan mengkritik satu gagasan.

4)   Kom (Kombinasikan Ulang)
Berbagai gagasan alternatif  perlu untuk dikombinasikan dengan berbagai ide baru. Menurut Gordon Dryden (dalam Rose&J. Nichols, 2010) ia mengajarkan kreativitas yang dikenal dengan ‘Permainan Ah-Ha”, menurutnya ide baru adalah kombinasi-kombinasi baru unsur-unsur lama”. Pada saat kita menghasilkan berbagai alternatif, kita harus menyakinkan diri kita apa yang bisa kita kombinasikan agar mendapatkan jawaban yang baik, karena itu kita dapat menambah, mengurangi, menghilangkan, mengadaptasi dan menyusun kembali untuk mendapat jawaban akhir, sehingga kita melakukan /mencoba berbagai kombinasi.
Hal lain yang harus kita perhatikan adalah kita jangan melakukan curah pendapat untuk ide-ide alternatif, kita lebih baik menghentikan. Kita bisa lebih fokus pada hasil yang kita inginkan, dan menyerahkan pada bawah sadar, yang dapat disampikan melalui mimpi, sebagai sumber kreatifnya, hasilnya adalah  sebuah inspirasi atau ilham. Ilham ini sebenarnya telah dipersiapkan dengan matang pada pikiran sebelumnya sehingga menjadi “kreativitas yang metodis”.

5)   Pi (Pilih dan kaji konsekuensinya)
Diantara semua gagasan baru, kita perlu mempertimbangkan dan memilih gagasan baru yang terbaik, yang memenuhi kriteria dan kita juga perlu memikirkan konsekuensi gagasan yang kita pilih.

6)   P (Pengaruhnya)
Setelah kita memilih gagasan terbaik kita, selanjutnya kita menerapkan gagasan tersebut. Kunci untuk hidup di dunia pada abad 21 ini adalah belajar cepat dan menjadi orang yang analis-kreatif (bermutu tinggi). Untuk menjadi analis dan kreatif kita harus bisa berpikir metodis.

c.       Percikan kejeniusan
Untuk mengembangkan kreativitas kita bisa mengembangkan fantasi, lamunan, intusi, bermain, emosi dan tidur. Ini semua adalah unsur-unsur yang berkontribusi dalam mengembangkan kreativitas.

5.      Penghalang Kreativitas
Dalam mengembangkan kreativitas yang ada pada diri kita, kita menyadari bahwa hidup jauh dari kesempurnaan, menurut Johnson (2010) ada beberapa hal yang bisa menjadi penghalang kreativitas, diantaranya yaitu :
a.    Sensor internal dari seseorang
b.    Orang-orang yang mencari kesalahan
c.    Peraturan dan persyaratan yang membatasi dan melarang
d.   Perilaku menerima dengan pasif tanpa bertanya
e.    Pengotak-ngotakan
f.     Memusuhi intuisi
g.    Takut membuat kesalahan
h.    Tidak menyempatkan diri untuk merenung, dll.

Namun semua faktor penghalang kreativitas tersebut, bisa kita usahakan untuk mengatasinya. Salah satu cara/solusinya adalah dengan melatih dan membiasakan diri kita berpikir kreatif. Dengan berpikir kreatif kita dapat mencari dan menemukan berbagai kemungkinan baru, menghilangkan batasan, berani mencoba sesuatu tanpa takut akan kesalahan dan dengan berpikir kreatif kita melatih diri untuk mengikuti intuisi, bisikan hati nurani agar kita bisa memberi manfaat bagi orang banyak.


D.  Kesimpulan dan Saran
a.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.        Setiap manusia dianugrahi kreativitas, yang berbeda adalah kadar bagaimana ia mengembangkan kreativitasnya
2.        Kreativitas dapat dikembangkan dengan berpikir kreatif
3.        Kita dapat mengembangkan kreativitas dengan “Kupiah Kompi P”, yakni mengumpulkan informasi, berpikir empat arah, memikirkan alternatif, mengkombinasikan, memilih berdasarkan kriteria dan pengaruhi/lakukan .
4.        Berbagai alternatif gagasan dapat dituangkan dalam curah gagasan (brainstreaming) yakni Butakucau”, yang meliputi berbagai pertanyaan bukalah, tambahkan, kurangi, cari yang lain, adaptasikan, urutkan dan susun kembali.
5.        Berpikir kreatif dapat juga dikembangkan dengan membuat percikan lamunan, permainan, fantasi, intuisi, dan tidur.
6.        Ada beberapa penghambat kreativitas yang dapat diatasi salah satunya melalui berpikir kreatif.

b.   Saran
Berdasarkan penjelasan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan yaitu:
1.    Semua manusia dianugrahi otak, karena itulah kita menjaga dan memaksimalkan potensi otak kita, karena otak adalah ciptaan yang luar biasa menakjubkan.
2.    Semua kita memiliki kreativitas yang tergantung pada diri kita sendiri, karena itu kita hendaknya berusaha menggali dan mengembangkan kreativitas, agar kita mampu menghasilkan ide/gagasan cemerlang yang bermanfaat untuk kita bersama








DAFTAR PUSTAKA


Beetlestone, Florence. 2011. Creative Learning, Strategi Pembelajaran untuk Melesatkan Kreatifitas Siswa. Bandung : Nusa media

Hughes, A.G and Hughes, E.H. 2012. Learning & Teaching. Pengantar Psikologi Pembelajaran Modern. Bandung : Nuansa

Johnson, Elaine B. 2011. CTL, Contextual Teaching & Learning, Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung : Kaifa

Porter, Bobbi De and Hernacki, Mike. 2005. Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa

Rose, Colin and Nicholl, Malcolm J. 2009. Accelerated Learning For The 21st Century. Cara Belajar Cepat Abad XXI. Bandung : Nuansa











Tidak ada komentar:

Posting Komentar